Montir motor perlu gunakan logika dan rasa juga
Montir motor perlu gunakan logika dan
rasa juga
Terkadang kita menemukan pengalaman baru saat kita sering
berkutat dengan penanganan kerusakan sepeda motor. Jika terlalu polos dan minim
pengalaman bisa kesulitan menghadapi kasus yang komplek. Sementara mekanik
dituntut untuk bisa tepat dan cepat untuk menangani kerusakan sepeda motor.
Latihan trouble shooting dengan cepat dan tepat termasuk
kemampuan tingkat advance dari seorang mekanik motor. Seperti kasus yang
diliput oleh pak Taufik tmcblog.com saat ada ITGP ( Indonesia Technician Grand Prix) itu merupakan kompetisi mekanik Yamaha
agar terpilih yang berprestasi baik teori maupun ketrampilanya. Pesertanya dari
mekanik motor Yamaha seluruh Indonesia. Dan ITGP pada tahun 2012 yang diseleksi
ada sekitar 11.504 mekanik motor Yamaha.
Saya
menyorotnya khusus pada tes trouble
shooting final, saat pak Taufik menggambarkan tes trouble shooting mio J brebet saat digas, “di starter nyala, langsam bagus, semua kelistrikan oke . . . akan
tetapi saat di geber mberebeeet”, sementara lainya OK dan alat FIDT (alat
diagnosa kerusakan motor injeksi Yamaha)pun sudah dipake dan tidak menunjukkan kerusakan
apa-apa, ternyata problemnya ada di manifold karet yang sengaja disobek.
Kasus
tersebut sengaja dibuat. Hal ini menunjukkan terkadang dengan alat diagnostic
cangihpun tidak ditemukan problemnya, sehingga mekanik perlu juga logika dan rasa dalam menangani
berbagai kasus kerusakan. Adapun mekanik motor/ montir motor untuk bengkel
umum, kasus dan tingkat kesulitanya bisa lebih komplek dari kasus tersebut,
karena harus paham motor lintas merek, harus banyak belajar. Itulah
pentingnya belajar secara bertahap dengan guru atau instruktur sehingga lebih
mudah menyerap pengalaman. Dan pastikan mencari lembaga yang punya prestasi dan
instrukturnya punya sertifikasi mengajar yang legal.
Ingin sekilas cuplikan
trouble shooting kerusakan motor?
Artikel bermanfaat lainnya
Terima kasih
Dadang Auto Champion