Sukses Dan Gagal Tidak Abadi Di Dunia Ini
Sukses Dan Gagal Tidak Abadi Di Dunia Ini
Perniagaan
di dunia resikonya hanya untung atau rugi. Seorang yang beruntung di
dunia ini tidak akan abadi, seorang yang bangkrut di dunia ini juga
tidak akan abadi. Karena dunia ini fana, akan rusak dan tidak abadi.
Simak hakekat gagal dan rugi dalam Islam, agar kita jadi pebisnis,
pengusaha, wirausahawan yang kuat mentalnya.
Transkrip
cuplikan kajian Ustad Muhammad Afifuddin Assidawi Hafidzohullahu
ta’ala:
Ketika
Allah taqdirkan dia bangkrut, tatkala Allah taqdirkan dia merugi, dia
hanya bisa pasrah kepada Allah subhanahu wataala, dia
mengatakan qodarullahu wama syaa fa’al (sudah
taqdir Allah dan apa yang Allah kehendaki pasti terjadi),
taqdirnya Allah Tabaroka wataala. Muhasabah
dia, sabar, introspeksi diri, jangan-jangan karena dosa saya,
jangan-jangan karena maksiat saya, jangan-jangan karena kemungkaran
saya, jangan jangan karena penyimpangan saya, sehingga
tenang hati dia, tidak gundah gulana, tidak
sedih, tidak stress, tidak depresi.
(Bila
terjadi) Gagal panen tahun ini, qodarullahu wama syaa fa’al, usaha
tahun berikutnya!, usaha sekarang belum lancar, qodarullah, teruskan
usahanya!, dengan cara yang halal. Sehingga kokoh hatinya, kuat
jiwanya, sabar orangnya, pasrah kepada Allah. Tawakalnya sangat
tinggi kepada Allah, karena dia tahu itu sifatnya fana, tidak
abadi, tidak hakiki.
Maka
sebangkrut-bangkrutnya orang di dunia ini, itu bukan hakiki, dia
masih mampu untuk bangkit. Segagal-gagalnya orang di dunia, ini dia
belum gagal, dia masih bisa bangkit. Serugi-ruginya usaha orang di
dunia ini, dia belum rugi, dia masih bisa bangkit. Selama dia, di
atas keimaan dia, ketaqwaan dia, kesolehan dia, ketaatan dia, ibadah
dia kepada Allah Tabarokallahu taala, dan selama dia tidak
melaksanakan sebab sebab kerugian yang hakiki. Barokallahu fiikum.
Referensi
https://www.youtube.com/watch?v=6x_IfwRHiTQ
Terima
kasih
Dadang
Auto Champion
Kursus
Mekanik Motor Terapan di Jogja/Yogyakarta