Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kursus Mekanik Motor Online Terapan

Kemerdekaan Hakiki Menurut Ulama


Kemerdekaan Hakiki Menurut Ulama
kemerdekaan sejati

Peran Ulama dalam kemerdekaan Indonesia tidak diragukan lagi. Semangat jihad Fii Sabilillah menjadikan motor penggerak untuk melawan penjajahan di muka bumi, termasuk di bumi Indonesia ini. Penduduk Indonesia yang mayoritasnya muslim, tidak akan tinggal diam jika negerinya dijajah, umat muslim akan berjuang dengan harta dan jiwanya mewujudkan kemerdekaan. Oleh karena itu pentingnya kita memaknai kemerdekaan dengan sebenar benarnya agar kemerdekaan tidak dimaknai dengan pemborosan waktu, pemborosan uang bahkan ke arah kemaksiatan dan desintegrasi bangsa. Akan tetapi diisi dengan hal positif yang tidak melanggar batasanNya, dan sudah seharusnya kita bersyukur sesuai caraNya. Karena kemerdekaan ini atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa sebagaimana yang diakui oleh para pendiri Bangsa Indonesia. Dan Melalui artikel ini, semoga spirit pekik takbir bung Tomo “Allaahu Akbar!” kepada pahlawan kita saat melawan penjajahan, menjadi spirit untuk kita selalu melawan siapapun selama di pihak yang benar.
Berikut makna kemerdekaan dari ulama yang saya ambil dari linknya langsung Kemerdekaan Hakiki.
Asy-Syaikh al-‘Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauzan حفظه اللّه تعالى
Kemerdekaan yang sesungguhnya adalah dengan mengikuti al-Qur’an dan Sunnah, karena keduanya memerdekaan akal, memerdekakan seorang hamba dari kekangan hawa nafsu dan syahwat, dari pemikiran-pemikiran yang menyesatkan dan ganjil, bahkan memerdekakan manusia dari peribadatan kepada pepohonan, bebatuan, syaithan, dan thogut, inilah kemerdekaan yang benar, yakni dengan mengikuti al-Qur’an dan Sunnah.
Adapun menyelsihi al-Qur’an dan Sunnah, maka inilah perbudakan bukan kemerdekaan, sehingga mereka menjadi budak-budak bagi hawa nafsunya, bagi pemikiran dan keinginannya, dan menjadi budak-budak kepada siapa yang mereka ikuti di atas kesesatan.”
Sumber: Bayanul Ma’ani fii syarhi Muqoddimah Ibnu Abi Zaid al-Qoirawani, hal. 91
قال الشيخ العلامة صالح الفوزان ـ حَفِظَهُ اللهُ تعالى ـ :
الحرية الصحيحة هي اتباع الكتاب والسنة؛ لأنّهما يحرران العقول ويحرران العبيد من الأهواء ومن الشهوات ومن الأفكار ومن الآراء الضالة والشاذة؛ بل يحرران الناس من عبادة الأشجار والأحجار والشيطان والطواغيت، وهذه هي الحرية الصحيحة، تكون باتباع الكتاب والسنة، وأما مخالفة الكتاب والسنة فهذه عبودية وليست حرية، فيكونون عبيد أهوائهم، وعبيد أفكارهم ورغباتهم، وعبيد من قلَّدوهم على ضلال”.
بيان المعاني في شرح مقدمة ابن أبي زيد القيرواني ٩١

Terima kasih

Dadang Auto Champion
Kursus Mekanik Motor Terapan di Jogja/Yogyakarta