Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kursus Mekanik Motor Online Terapan

Yamaha Mio J Mau Stasioner, Tapi Digas Mati

Yamaha Mio J Mau Stasioner, Tapi Digas Mati

Problem
Motor Yamaha injeksi Mio J Mau Stasioner, Tapi Digas Mati
Solusi
Lihat parameter pada injectornya. Keadaan warming up harusnya sudah berada di angka 2.0 ml/s, Itu terlihat di angka 3,0. Itu Menandakan injector buntu (itu bisa dilakukan mekanik yang biasa mengamati data parameter scanner injeksi). Sebelum memvonis injector kita cek tekanan bbm dan bbmnya terkontaminasi atau kotor tidak. Kita cek pada sistem pompa dan tekanan bbm masih bagus dan standart yaitu 47psi.

Nah kenapa injector bisa berada di angka 3,0 ml/s, karena 02 sensor (sensor oksigen) mendeteksi jika hasil pembakaran itu terlalu irit dan 02 sensor feedback ke ECU maka ECU akan memerintahkan injector untuk membuka lebih lama (menandakan buntu) karena bbm yg dia kabutkan terlalu irit. Jika injector terindikasi membuka lebih lama atau buntu atau kotor maka injectorpun tidak bisa bekerja secara maximal. Hal ini berlaku untuk semua jenis motor injeksi. Yaitu saat suhu kerja untuk yamaha maximal diangka 2,0 ml/s jika sudah lebih dari angka tersebut maka injector sudah menandakan buntu atau kotor atau suplay bbm sudah lemah. Jika sudah diangka 3,0 konsumen baru bisa merasakan gejalanya yaitu tenaga kurang, accelerasi lamban, dan parahnya digass malah mati mesinnya. solusinya bersihkan injector/injektor.

Data penting :
Untuk nilai standart Motor Yamaha bukaan injector yaitu 1.0 sampai 2.0 .
Untuk Motor Honda 2.0 sampai 2.8.

Referensi
Bengkel motor injeksi kontributor Jawa Tengah yang masuk redaksi Auto Champion, dan sudah discreening instruktur ahli Auto champion.

Terima kasih


Dadang Auto Champion
Kursus Mekanik Motor Terapan di Jogja/Yogyakarta