Rambu Rambu Mengais Rezeki
Rambu
Rambu Mengais Rezeki
Berbahagialah
manusia yang bisa mengupayakan jalan rizki dengan halal. Itu semua
kemanfaatanya tidak hanya pada diri sendiri melainkan bagi anak
ketururan bahkan cucu-cucu kita nanti. Bayangkan saja, apa akan yang
ditanggung dari seorang anak yang bapaknya seorang koruptor?, selain
beban rasa malu, masih ada beban tanggungan lainya. Atau seorang anak
yang bapaknya rentenir, pemutar riba, ataupun orang yang tega
mendzolimi orang lain hanya untuk mendapatkan sesuap nasi atau
segepok uang, semua itu akan berbahaya bagi pelakunya sekaligus
keturunanya, dan selalu jadi beban keturunanya baik beban tanggungan
ataupun beban moral dan terlebih agama.
Oleh
karena itu manusia, terlebih para bapak atau wali yang peduli akan
dirinya dan keluarganya hendaklah memperhatikan rambu-rambu dalam
mencari rezeki agar tidak terjatuh kepada keharoman. Dan
banyak-banyak berdoa kepada Allah agar dimudahkan dan diberi petunjuk
untuk bertaubat dan membersihkan diri sebelum semua terlambat dan semoga dimudahkan mendapatkan rizki/rejeki yang halal. Seperti doa di bawah
ini.
Beberapa
perkara ini semoga menjadi rambu-rambu atau hasungan untuk
bersemangat mencari rezeki yang halal :
-
يَأْتِي عَلىَ النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِي الْمَرْءُ مَا أَخَذَ أَمِنَ الْحَلَالِ أَمْ مِنَ الْحَرَامِ
“Akan
datang kepada manusia suatu zaman di mana seseorang tidak peduli apa
yang dia ambil, apakah dari hasil yang halal atau yang haram.”
(Shahih, HR. Al-Bukhari dan An-Nasa’i dari hadits Abu Hurairah z,
Shahih At-Targhib no. 1722)
-
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ جَسَدٌ غُذِيَ بِحَرَامٍ
“Tidak
akan masuk ke dalam surga sebuah jasad yang diberi makan dengan yang
haram.” (Shahih Lighairihi, HR. Abu Ya’la, Al-Bazzar,
Ath-Thabarani dalam kitab Al-Ausath dan Al-Baihaqi, dan sebagian
sanadnya hasan. Shahih At-Targhib 2/150 no. 1730)
-
إِيَّاكَ وَكَسْبَ الْحَرَامِ، فَإِنَّا نَصْبِرُ عَلَى الْجُوْعِ وَلاَ نَصْبِرُ عَلىَ النَّارِ
“Jauhi
olehmu penghasilan yang haram, karena kami mampu bersabar atas rasa
lapar tapi kami tak mampu bersabar atas neraka.” (Mukhtashar
Minhajul Qashidin). Itulah
pesan istri
para as-salaf ash-shalih (para pendahulu kita yang baik) bila
suaminya keluar dari rumahnya.
-
Dari Al-Qasim bin Mukhaimirah z ia berkata bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wassallam bersabda:
مَنِ
اكْتَسَبَ مَالًا مِنْ مَأْثَمٍ فَوَصَلَ
بِهِ رَحِمَهُ أَوْ تَصَدَّقَ بِهِ أَوْ
أَنْفَقَهُ فِي سَبِيلِ اللهِ، جَمَعَ
ذَلِكَ كُلَّهُ جَمِيعًا فَقُذِفَ بِهِ
فِي جَهَنَّمَ
“Barangsiapa
mendapatkan harta dengan cara yang berdosa lalu dengannya ia
menyambung silaturrahmi atau bersedekah dengannya atau
menginfakkannya di jalan Allah, ia lakukan itu semuanya maka ia akan
dilemparkan dengan sebab itu ke neraka jahannam.” (Hasan
lighairihi, HR. Abu Dawud dalam kitab Al-Marasiil, lihat Shahih
At-Targhib, 2/148 no. 1721)
Semoga
kita semua dibimbing untuk mencari rizki/rejeki dengan jalan yang
baik. Jika belum bisa semoga kita diberikan hidayah bertaubat dan kembali ke jalan yang benar, sebelum nafas sampai di tenggorokan dan matahari terbit dari arah barat. Amiin. Selain itu janji Allah akan selalu memberikan jalan keluar bagi orang orang yang bertaqwa.
Link
referensi :
http://asysyariah.com/kewajiban-mencari-rezeki-yang-halal/
Terima
kasih
Dadang
Auto Champion