Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kursus Mekanik Motor Online Terapan

Rambu Rambu Mengais Rezeki

Rambu Rambu Mengais Rezeki

Berbahagialah manusia yang bisa mengupayakan jalan rizki dengan halal. Itu semua kemanfaatanya tidak hanya pada diri sendiri melainkan bagi anak ketururan bahkan cucu-cucu kita nanti. Bayangkan saja, apa akan yang ditanggung dari seorang anak yang bapaknya seorang koruptor?, selain beban rasa malu, masih ada beban tanggungan lainya. Atau seorang anak yang bapaknya rentenir, pemutar riba, ataupun orang yang tega mendzolimi orang lain hanya untuk mendapatkan sesuap nasi atau segepok uang, semua itu akan berbahaya bagi pelakunya sekaligus keturunanya, dan selalu jadi beban keturunanya baik beban tanggungan ataupun beban moral dan terlebih agama.
Oleh karena itu manusia, terlebih para bapak atau wali yang peduli akan dirinya dan keluarganya hendaklah memperhatikan rambu-rambu dalam mencari rezeki agar tidak terjatuh kepada keharoman. Dan banyak-banyak berdoa kepada Allah agar dimudahkan dan diberi petunjuk untuk bertaubat dan membersihkan diri sebelum semua terlambat dan semoga dimudahkan mendapatkan rizki/rejeki yang halal. Seperti doa di bawah ini.

meminta rejeki yang halal

Beberapa perkara ini semoga menjadi rambu-rambu atau hasungan untuk bersemangat mencari rezeki yang halal :
  1. يَأْتِي عَلىَ النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِي الْمَرْءُ مَا أَخَذَ أَمِنَ الْحَلَالِ أَمْ مِنَ الْحَرَامِ
Akan datang kepada manusia suatu zaman di mana seseorang tidak peduli apa yang dia ambil, apakah dari hasil yang halal atau yang haram.” (Shahih, HR. Al-Bukhari dan An-Nasa’i dari hadits Abu Hurairah z, Shahih At-Targhib no. 1722)
  1. لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ جَسَدٌ غُذِيَ بِحَرَامٍ
Tidak akan masuk ke dalam surga sebuah jasad yang diberi makan dengan yang haram.” (Shahih Lighairihi, HR. Abu Ya’la, Al-Bazzar, Ath-Thabarani dalam kitab Al-Ausath dan Al-Baihaqi, dan sebagian sanadnya hasan. Shahih At-Targhib 2/150 no. 1730)
  1. إِيَّاكَ وَكَسْبَ الْحَرَامِ، فَإِنَّا نَصْبِرُ عَلَى الْجُوْعِ وَلاَ نَصْبِرُ عَلىَ النَّارِ
Jauhi olehmu penghasilan yang haram, karena kami mampu bersabar atas rasa lapar tapi kami tak mampu bersabar atas neraka.” (Mukhtashar Minhajul Qashidin). Itulah pesan istri para as-salaf ash-shalih (para pendahulu kita yang baik) bila suaminya keluar dari rumahnya.
  1. Dari Al-Qasim bin Mukhaimirah z ia berkata bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wassallam bersabda:
مَنِ اكْتَسَبَ مَالًا مِنْ مَأْثَمٍ فَوَصَلَ بِهِ رَحِمَهُ أَوْ تَصَدَّقَ بِهِ أَوْ أَنْفَقَهُ فِي سَبِيلِ اللهِ، جَمَعَ ذَلِكَ كُلَّهُ جَمِيعًا فَقُذِفَ بِهِ فِي جَهَنَّمَ
Barangsiapa mendapatkan harta dengan cara yang berdosa lalu dengannya ia menyambung silaturrahmi atau bersedekah dengannya atau menginfakkannya di jalan Allah, ia lakukan itu semuanya maka ia akan dilemparkan dengan sebab itu ke neraka jahannam.” (Hasan lighairihi, HR. Abu Dawud dalam kitab Al-Marasiil, lihat Shahih At-Targhib, 2/148 no. 1721)

Semoga kita semua dibimbing untuk mencari rizki/rejeki dengan jalan yang baik. Jika belum bisa semoga kita diberikan hidayah bertaubat dan kembali ke jalan yang benar, sebelum nafas sampai di tenggorokan dan matahari terbit dari arah barat. Amiin. Selain itu janji Allah akan selalu memberikan jalan keluar bagi orang orang yang bertaqwa.

Link referensi :
http://asysyariah.com/kewajiban-mencari-rezeki-yang-halal/

Terima kasih

Dadang Auto Champion