Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter
Saat ini ngetrend istilah pendidikan karakter, budi
pekerti atau apalah terserah yang menyebutnya. Tapi pada intinya sebuah lembaga
pendidikan penting untuk menekankan akhlakul karimah, atau akhlak yang mulia,
meskipun lewat buku, atau artikel yang bermanfaat. Sepandai-pandai manusia,
apabila tidak memiliki akhlak yang baik, takubahnya seperti binatang, bahkan
lebih buruk dari binatang. Sehingga manusia yang seperti itu (tanpa akhlak
yang baik), justru bersifat merusak dari pada memperbaiki. Selain itu
akhlaq yang baik bisa menjadi sarana pendekatan terhadap konsumen. Apalagi semua
itu dilakukan dengan ikhlas karena Allah.
Para Ulama (orang yang berilmu) menyebutkan 3 unsur
penting akhlakul karimah (akhlak yang mulia):
- Badzlunnada. (memberikan kebaikan-kebaikan), diantaranya bergaul kepada manusia dengan cara yang mulia dan memperlakukan manusia sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh manusia. Dan perlakuan baik ini tidak dibatasi kepada umat atau golongan tertentu saja. Tetapi semua manusia.
- Kaful adza ( Menahan diri dari mengganggu orang lain). Sikap ini jelas juga disebutkan di hadits Nabi, bahwasanya seorang beriman adalah, yang selamat orang muslim dari lisan dan tanganya. Artinya orang mukmin (beriman kepada Allah) akan menjaga lisan dan tangannya dari mengganggu orang lain.
- Tholaqotul wajhi (Wajah yang berseri). “laa tahqironna minal ma’rufi syaia, walau antalqou akhooka biwajhin tholiq” jangan kalian meremehkan perbuatan baik sedikitpun, walaupun dengan bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri. Inilah yang ditekankan Islam. Perbuatan kecilpun diperhatikan apalagi perbuatan yang besar.
Itulah
sekelumit penekanan kebaikan dan pendidikan Islam dalam membentuk karakter
manusia. Sehingga dengan perilaku tersebut akan membuat kesan yang baik bagi
orang lain. Bahkan ada dan tidaknya orang tersebut akan sangat berpengaruh. Dan
selalu dinantikan kehadiranya karena berusaha memberikan kebaikan dalam kondisi
dilihat manusia ataupun tidak, bukan sebaliknya, malah ditunggu kepergianya
karena memiliki akhlak/ perilaku yang buruk.
Kisah
berkaitan akhlaq yang baik…………..
Sebagai
gambaran kehebatan orang yang memiliki perilaku yang baik, sebut saja sosok Ibnu Taimiyah sosok tokoh Islam, namanya
begitu harum. Beliau sempat tinggal di tempat yang termasuk terburuk, yaitu
penjara (karena fitnah, dan kebencian
orang jahat terhadap orang sholeh ini). Tapi karena beliau orang baik
dan soleh, justru penjara tersebut menjadi majelis/tempat duduk kebaikan dan beliau
memberi dampak baik di penjara, bahkan sampai-sampai, orang yang mau keluar
penjara ingin kembali lagi karena di dalam penjara mendapatkan ilmu dan
kebaikan dari sosok beliau, sosok ulama’ (orang berilmu), pemberani, saleh,
tauladan, negarawan dan sosok kebaikan lainya. Beliau juga berperan
menyelamatkan negeri Eropa dari sasaran expansi tentara tartar yang bersifat
merusak dengan kekuatan militer dan orasinya. Selain membimbing penghuni
penjara, beliau juga aktif menulis dan berkarya, yang tulisan dan karyanya
masih bermanfaat hingga kini. Inilah termasuk sosok orang yang sudah menempuh pendidikan
karakter, dimanapun posisi bisa memberi kebaikan.
Demikian
semoga kita bisa mengamalkan ajaran Islam dan ajaran Nabi Muhammad yang
tidaklah beliau diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang baik. Untuk berbuat
baik kepada sesama manusia dan memiliki karakter yang baik, semua itu berproses,
tidak instan serta membutuhkan latihan untuk berbuat baik. Semoga artikel ini
termasuk kepedulian Auto Champion terhadap pendidikan karakter. Damai
Indonesiaku!
Referensi :
- Disarikan dari Kajian Ilmiah tahunan 2014 bersama ulama, di Bantul Yogyakarta.
- Majalah Asy-Syariah, edisi tokoh Ibnu Taimiyah.
Terima kasih
Dadang Auto Champion