Merubah platina menjadi CDI
Merubah Patina menjadi CDI
Pengapian sistem platina
merupakan pengapian konvensional. Terkadang karena tidak mau repot melakukan
penyetelan, alasan sparepart dan lain sebagainya, penggemar motor kuno melakukan
perombakan dari sistem pengapian platina menjadi sistem pengapian CDI (capasitor
Discharge Injection).
Ada beberapa tahapan yang
harus dilakukan :
1. Pahami tipe pengapian
platina tersebut termasuk tipe AC ataupun Tipe DC
2. Untuk sistem pengapian
platina AC maka gunakan CDI AC, begitu pula untuk mengapian DC, maka gunakan
CDI DC, walaupun bisa ditukar dalam hal aplikasinya dengan berbagai
penyesuaian.
3. Pastikan kriteria tahanan
spul yang masuk baik itu spul CDI (source coil), panjang trigger dan tahanan
pulser sesuai degan yang dibutuhkan oleh CDI yang akan diaplikasikan.
4. Pahami jarak antara trigger
dan pulser antara 0,5mm-0,6mm. jangan terlalu jauh atau nempel, apabila terlalu
jauh maka sinyal yang dihasilkan ke SCR (silicon
control rectifier) kurang signifikan, apabila terlalu dekat justru akan
merusak trigger maupun pulser karena bergesekan.
5. Triger bisa dibuat
sendiri dengan dilas atau menempelkan plat yang dipotong disesuaikan dengan
panjang bawaan kebutuhan CDI yang diaplikasikan. (pedoman pemasangan lihat gambar)
6. Pahami saat terjadinya
pengapian platina maupun CDI, Pada platina terjadi
saat platina membuka dan terjadi saat tanda F, saat itulah busi memercikkan api,
adapun pada CDI saat busi memercikkan
api terjadi saat ujung trigger bagian belakang bertemu dengan pulser dan
terjadi pada saat tanda F juga.( khusus yang ini masih bersifat perkiraan dan pendekatan tapi
bisa dijadikan acuan dan diakali dengan sistem pulser geser untuk mendapatkan F
yang tepat)
Sebelum
mengaplikasikan hal-hal diatas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Pahami dulu sistem kerja platina maupun CDI, nama dan
fungsi masing masing komponen.
2. Ukur tahanan Source coil (spul CDI) yang akan
diaplikasikan misalkan pake CDI Honda grand, source coi (spul CDI) harus sesuai
standar grand dan spul lama yang masih sistem platina disesuaikan dan dispul
ulang sesuai standar spul CDI Honda grand, bisa menggunakan kawat email ukuran
0,12-0,15 mm kalo belum bisa bawa ke tukang spul saja tahu beres. Adapun pulser
bisa langsung dipasang dengan disesuaikan saat pengapian.
3. Membuat Trigger bisa dilas atau memotong plat besi
kemudian dilem besi di magnet atau dibuatkan dudukan terlebih dahulu di as
poros pembuka platina dan disesuaikan panjangnya trigger pada motor sesuai CDI
yang akan diaplikasikan. (pent: model pemasangan
platina ada yang dipasang di silinder head contoh CB 100 dan Honda GL 100, ada
juga model platina yang dipasang di blok magnet contoh: Honda super cup, dan Honda
70, aplikasi trigger dan pulser juga disekitar situ)
4. Ada alat agar akurat penyetelan saat pengapianya yaitu
dengan timing light, tapi jika paham sistem kerja dan bisa kerja
dengan presisi, tanpa alat itupun bisa.
Berikut ini beberapa masalah yang harus diperhatikan saya
ambil dari buku berjudul “Menjadi mekanik spesialis kelistrikan”
karangan Muji Setiyo S.T hal 112-113 :
1. Kesalahan modifikasi alternator untuk source coil
pengisi CDI berakibat pada kinerja source coil lampu penerangan dan source coil
pengisian batere sehingga perlu ketepatan pemotongan email dan penyambungan
instalasinya.
2. Beberapa jenis CDI DC tidak dapat berfungsi dengan
baik tanpa batere.
3. Koil pengapian untuk sistem pengapian CD memiliki
spesifikasi yang berbeda dengan coil pengapian untuk sistem platina. Meskipun
pada praktiknya dapat digunakan tetapi hasilnya akan lebih optimal jika koil
pengapian merupakan bagian yang diikutsertakan.
4. CDI tanpa pulser tidak cocok dipasang pada mesin empat
tak, terlebih jika magnet flywheel
dengan enam keping. Hal ini akan menyebabkan detonasi dan pre ignition.
5. Jika saat pengapian tidak tepat, geserlah nok atau
dudukan pulser sejauh eror yang terbaca
6. Tendangan balik pedal kick starter ketika ditekan
menunjukkan saat pengapian terlalu awal.
7. Putaran mesin meletup-letup pada putaran tinggi atau
mesin mati saat throttle
dibuka/aselerasi menunjukkan bahwa saat pengapian yang terlalu mundur.
Itu keterangan yang bisa saya berikan dengan berbagai pendekatan, seandainya belum akurat, setidaknya sudah mendekati presisi dan bisa diakali dengan model pulser geser untuk menemukan saat pengapian yang paling pas dan berbagai penyesuaian. Disamping itu, terkadang motor lama dan klasik banyak komprominya. Pendekatan yang paling baik adalah praktek dan praktek, karena praktek adalah seribu gambar dan seribu kata, selamat mencoba. Jika ada sharing, kritik dan masukan bisa kita kita saling diskusikan lewat email saya Dadang, amanahilmia@yahoo.co.id. itu akan berguna bagi saya dan siswa.
Terima kasih
Dadang Auto Champion