Analisa Menyesatkan Musibah Sebatas Fenomena Alam
Analisa
Menyesatkan Musibah Sebatas
Fenomena Alam
Bangsa
Indonesia sedang dirundung oleh berbagai musibah. Baik itu gempa
bumi, banjir, longsor, gunung meletus, likuefaksi, dan lain
sebagainya. Ketahuilah bahwasanya menyandarkan musibah kepada
fenomena alam, entah itu pergerakan lempeng, cuaca ektrim, area
cincin api, dan lain sebagainya yang bersifat
materi saja,
dalam Islam itu adalah masalah serius, karena merusak aqidah dan
keyakinan adanya
Allah yang maha mampu atas segala sesuatu dan
mengatur alam ini.
Bahkan
kerusakan akidah adalah musibah yang besar yang bisa menyeret kepada
musibah yang lebih besar lagi.
Lempeng
tidak mungkin bergerak dengan sendirinya, cuaca tidak mungkin bisa
ekstrim dengan sendirinya, gunung juga tidak mungkin meletus dengan
sendirinya. Allahlah yang menentukan segala sesuatu dan itu dengan
hikmah-Nya.
Allah
mencipta dan mengatur alam ini. Sehingga
seharusnya
total segala peribadatan dan penghambaan hanya diberikan kepada Allah
Semata, bukan kepada Mahluk atau ciptaan-Nya.
Simak
ucapan dari ulama besar Saudi Arabia :
Asy-Saikh
Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin berkata, “ sesungguhnya
mayoritas manusia pada hari ini mengaitkan musibah yang terjadi- baik
dalam hal perekonomian, keamanan, maupun politik -dengan sebab yang
bersifat materi saja. Tidak diragukan, hal ini menunjukkan dangkalnya
pemahaman, lemahnya keimanan, serta kelalaian mereka dari menelaah
Kitabullah dan Sunnah Rosul-Nya. Sesungguhnya, di balik sebab-sebab
tersebut ada sebab lain yang bersifat syar’i. Sebab yang syar’i
ini lebih kuat dan lebih besar pengaruhnya dari pada sebab-sebab yang
bersifat materi. Namun sebab yang bersifat materi terkadang menjadi
perantara untuk terjadinya musibah atau azab karena adanya tuntutan
dari sebab yang syar’i, Allah berfirman : “Telah
tampak
kerusakan di daratan dan di lautan disebabkan oleh perbuatan tangan
manusia, Allah ingin merasakan kepada mereka sebagian akibat dari
perbuatan mereka agar mereka kembali (ke Jalan yang benar)” (ar-Rum
41).
(diambil dari majalah
Asy Syariah edisi 69)
Semoga
kita selalu diberi kemampuan membantu saudara kita yang terkena
musibah baik itu berwujud materi, doa, dukungan, pencerahan dan hal
hal yang bermanfaat bagi mereka. Dan yang diberi musibah diberi
ketegaran dan kesabaran.
Referensi
:
silakan
merujuk kepada referensi aslinya
http://asysyariah.com/sebab-musibah-menimpa/.
Terima
kasih
Dadang
Auto champion