Kaya Tanpa Sadar
Kaya
Tanpa Sadar
Manusia
biasanya mau hitung hitungan justru ketika sakit, tapi ketika sehat
tidak!. Sekali lagi, manusia biasanya mau hitung hitungan
ketika sakit, tapi ketika sehat tidak. Dia rela membayar mahal
berapapun agar sembuh dari sakit, rela antri, rela untuk memenuhi
nasehat dokter. Tapi sebaliknya tatkala manusia sehat semua organnya
normal, dia tidak mau hitung hitungan dengan Allah Subhanahu
wata’ala. Itu yang memberi kesehatan adalah Allah subhanahu
wata’ala. Itu juga ada pertanggungjawabannya. Seolah itu merasa
sudah haknya padahal itu akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah.
Hadits dari Ibnu Abbas Radhiallau ‘anhu dari Rosulullah, “ Dua
kenikmatan yang sering dilalaikan oleh manusia (yaitu) : Kesehatan
dan Waktu luang” (HR: Al-Bukhori, no.6412). Saya nasehatkan
ini untuk diri ini dan orang lain. Semoga kita bisa termasuk hamba
Allah yang bersyukur dengan kesehatan.
Pada
sesi kajian oleh ustad Muhammad Umar Assewed yang disiarkan RII
(Streaming Radio Islam Indonesia (search aplikasi di google
play), disebutkan bahwasanya ada seseorang yang mengeluh tentang
kondisi kehidupannya dengan keluhan kekurangan. Saya kutip secara
makna, kemudian syaikh menyebutkan salah satu organnya kalo tidak
salah mata, bagaimana kalau matamu saya beli sekian dinar. Dia bilang
tidak mau, kemudian syaikh berkata berarti engkau kaya, engkau
memiliki nikmat sekian dinar angka yang besar, padahal organ lainnya
juga sehat. Sekian kutipan secara makna. Kesimpulannya “kesehatan
itu kekayaan”, dengan kesehatannya dia bisa mewujudkan banyak
hal, dengan perkara yang berdaya guna. Entah menulis, belajar,
bekerja, sharing ilmu dan lain sebagainya untuk mewujudkan
kesuksesan. Terlebih untuk yang lebih utama yaitu untuk menuntut ilmu
Islam dengan pemahaman generasi salaf (generasi terbaik sahabat nabi,
tabi’in dan tabiuttabiin).
Sehingga
tidak ada kata menyerah selama kita sehat. Tidak ada kata menyerah
mewujudkan kesuksesan selama kita sehat, tidak ada kata menyerah
membangun bisnis yang hampir ambruk selama kita sehat, tidak ada kata
tidak bisa membayar hutang atau terbebas dari riba bagi yang sudah
terlanjur terperosok selama kita sehat. Tidak ada kata menyerah untuk
belajar baik ilmu dunia yang bermanfaat, terlebih dan utama, tidak
ada kata menyerah untuk belajar ilmu Agama Islam, selama kita sehat!.
Referensi
hadits:
http://www.ilmusyari.com/2018/09/dua-kenikmatan-yang-sering-dilalaikan.html
Terima
kasih
Dadang
Auto champion
Kursus
Mekanik Motor Terapan di Jogja/Yogyakarta