Tidak Takut Bekerja Sejak Kecil
Tidak
Takut Bekerja Sejak Kecil
Membaca
sejarah perjuangan orang-orang dulu yang hebat mungkin ada yang
mengatakan terlalu jauh, maka kita buka lembaran sejarah bagaimana
orang tua kita sendiri yang masih ada saksi hidupnya dan orang
terdekat dengan kita, bahkan
pelaku dan peristiwanya.
Yaitu
tentang
bagaimana mereka bekerja sekedar untuk makan dan menyambung hidupnya.
Sampai akhirnya bisa menikah dan melahirkan kita sebagai
anak-anaknya. Jika kita renungkan dan resapi, betapa kita ini
hanyalah manusia kerdil yang sombong. Benarlah kata orang jawa
“Kacang ojo lali karo lanjaran”, atau istilah gampangnya kacang
jangan lupa kulit.
Tadi
pagi tanpa sengaja mendengar kisah bapak saya
saat cerita bagaimana menjalani kisah hidupnya dari keluarga yang
relatif
miskin, semua harus dilakukan sendiri, tanpa banyak mengandalkan
orang tua, baik untuk mencari makan atau untuk mencari pekerjaan.
Dari mulai mencari kerja rela tanpa dibayar untuk mendapatkan sebuah
skill atau keahlian, dan lika-iku kehidupan di masa itu yang dunia
itu tidak ramah untuk anak kecil. Tapi harus tetap dijalani mau tidak
mau. Itu adalah tempaan yang akan menjadikan orang tahan uji dan
tidak lekas menyerah dengan keadaan. Dan
semua itu harus dilakukan saat usia muda belia dan terhitung masih
kecil atau sekelas anak SD.
Dari
sekilas cerita bapak, saya bisa tergambar
bagaimana kondisi saat masih kecil harus bekerja, cari kesejahteraan
sendiri karena khawatir membebani orang tuanya. Harus rela
mengorbankan masa kecilnya yang mayoritas masih bermain. Harus rela
ngampet (red jawa) atau menahan berbagai hal di masa anak-anak. Tapi
hanya satu yang diyakini yaitu semangat untuk berubah yang lebih
baik. Tidak saya selesaikan ceritanya karena pasti terlalu panjang.
Tapi ada kesimpulan yang akan kita dapat dari sekelumit paparan di
atas :
-
Generasi sekarang jangan terlalu manja untuk mendapatkan skill, sampai saya dapati, orang tua yang semangat untuk anaknya punya skill atau keahlian dan di biayai sementara anaknya menjalaninya dengan asal-asalan dan tidak serius. Dalam kondisi umur mereka sebenarnya masa transisi di umur remaja atau pemuda yang akan banyak tanggung jawab yang harus mereka emban.
-
Jangan takut kerja keras walaupun di masa kecil. Terlebih anda sudah dewasa dan punya kemampuan pada puncak-puncaknya.
-
Wujudkan rasa sukur kita dengan menjalani sesuatu yang bermanfaat dengan serius, karena orang tua kita atau orang terkedat dengan kita yang mencukupi kebutuhan kita, suatu saat mereka akan meninggalkan kita.
-
Tanamkan sifat kemandirian sejak dini
-
Babat habis rasa malu.
-
Jangan putus harapan dan patah arang jika orang tua termasuk orang yang tidak mampu.
-
Jangan menambah beban mereka dengan tingkah laku kita. Ada sebagian anak muda yang cari uang saja belum bisa sudah merokok yang jelas haram, pacaran yang jelas haram, atau bahkan kegiatan negatif lainya yang merugikan diri sendiri maupun orang tuanya.
-
Isi hidup dan niatkan bekerja sebagai ibadah agar kita lebih bisa menuntu ilmu agama Islam dengan baik. Sehingga dengan niat dan usaha yang baik semoda Allah memberkahi segala dan upaya kita.
-
Balas jasa orang tua kita dengan apa yang kita bisa. Bisa jadi usaha kita justru bermanfaat tidak sekedar diri kita tapi orang tua dan orang terdekat dengan kita. Jangan sampai terlambat karena umur mereka terbatas.
Terima
kasih
Dadang
Auto Champion
Kursus
Mekanik Motor Terapan di Jogja/Yogyakarta