Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kursus Mekanik Motor Online Terapan

Pasar tradisional dicaplok rentenir



Pasar tradisional dicaplok rentenir

            Kesempatan langka jalan-jalan bersama ibu mertua dan istri ke pasar tradisional Kedunggalar Ngawi Jawa timur. Pasar tersebut termasuk ramai dan denyut perekonomian sehabis sholat subuh sudah mulai terasa. Pemandangan yang unik sekaligus langka ditengah hiruk pikuk pasar swalayan yang semakin menjamur diberbagai kota dan daerah. Mayoritas alat transportasi untuk berjualan di pasar adalah sepeda motor, bahkan lapaknya juga ditaruh di motor dengan berbagai desainya, seperti yang unik jualan bakso dengan sepeda motor.
 pasar tradisional dicaplok rentenir
            Beraneka ragam jajanan pasar yang lezat dan alami, ataupun sayuran yang masih belum dicuci bersih karena masih dekat sistem distribusinya dari petani. Pasar tradisional ini didominasi oleh ibuk-ibuk, bahkan ada ibuk yang masih membawa anaknya dari pagi subuh, anaknya menemani ibunya dan melihat transaksi di pasar sambil tiduran di tempat seadanya.

pasar tradisionla dicaplok rentenir
anak kecil tidur disamping ibunya ikut menemani ibunya jualan

            Patut disayangkan, saat saya lihat di pintu masuk, ada ibuk  yang membawa buku catatan, dari tingkah lakunya, saya curiga dia itu rentenir pasar. Saya kira di Jogja saja bisa ditemui itu, ternyata di pasar Kedunggalar rentenir sudah hal biasa dan seperti legal dan terbukti bisa exist di pasar, berarti banyak tuh pelangganya disitu

pasar tradisional dicaplok rentenir
Rentenir jelas haram dalam agama Islam, karena rentenir mengambil keuntungan bukan dari transaksi, tapi dari riba pinjaman alias pinjaman yang beranak-pinak. Itu jelas mencederai dan merusak sistem perekonomian di pasar tradisional dan bentuk ketidak adilan sistem di pasar. Setelah saya pulang dan bertemu Paman yang tinggal di daerah situ, ternyata membenarkan bahwasanya rentenir di pasar memang nyata keberadaanya. Semoga menggugah pemerintahan setempat dan para alim ulama atas problematika tersebut.
Yang saya khawatirkan fenomena rentenir di pasar tradisional sudah meluas ke seluruh Indonesia. Sebenarnya bukan saja rentenir saja, tapi badan, lembaga atau institusi yang bergerak di bidang riba akan merugikan perekonomian di negeri kita. Semoga permodalan non riba bisa jadi solusi bagi pedangan kecil di pasar agar dagangannya makin jaya dan lebih berkah.
Jika artikel ini salah, anggap saja dugaan tapi silakan diteliti, karena ini berdasarkan  intuisi kebiasaan melihat lingkungan sekitar dan olah informasi atau anggap saja sebuah keprihatinan pribadi.

Terima kasih

Dadang Auto Champion