Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kursus Mekanik Motor Online Terapan

Suzuki Spin Digas Cenderung Mati

Suzuki Spin Digas Cenderung Mati

Problem
Ada suzuki spin rujukan dari bengkel sebelah, digas cenderung mati seperti bensin telat. Dibawa ke bengkel kami, dari keterangan pemiliknya, sebelum disevis ini motor tidak ada masalah, tapi setelah diservis kok malah tenaganya drop.

Solusi
Saya coba analisa dari keterangan pemilik tadi. Kemudian saya coba untuk servis ulang motor, dimulai cek kondisi busi, kerenggangan klep sampai carburatornya dan hasilnya ternyata cukup baik tapi dari hasil cek kompresi hasilnya cuma 6kg/cm2. Saya jadi berfikir, jangan-jangan kompresinya, soalnya hasil tesnya ko cuma 6kg/cm2. Kemudian saya beri pengertian kepada pemilik bahwasannya motornya tidak bisa langsung jadi, butuh waktu beberapa hari untuk melakukan analisa dan perbaikan. Akhirnya si pemilik setuju dan pasrah pokoknya motornya kondisinya balik seperti asal.

Setelah mengetahui kondisi kompresinya lalu saya langsung turunin mesin dan bongkar silinder kopnya, setelah di bersihkan kami cek kondisi klep, sitting klep, bos klep dan keadaan piston + silindernya, ternyata kondisinya masih bagus semua dan setelah itu saya skir aja klepnya. Setelah semua ok, sebelum dinaikkan saya cek kompresinya dulu dan ternyata hasilnya naik cukup signifikan naik menjadi 8,5-8,8kg/cm2 dan saya optimis mesin kembali normal.Setelah mesin naik dan kondisi semua terpasang kemudian starter jreng... Mesin hidup dan setelah kondisi temperatur kerja mesin tercapai saya coba gas, eeh ternyata penyakitnya blom hilang.

Usaha berikutnya……….
Saya coba cek lagi carburatornya kemungkinan ada yang tidak beres. Saya coba teliti satu-satu mulai dr pilot jet, main jet, lubang galery, karet membran skep dan skepnya, akhirnya saya ganti karet membran skep + skepnya dengan yang ori (soalnya karet membrannya sdh melar dan sdh di lem sama skepnya sdh baret2), harganya Rp. 52.000. Setelah terpasang saya hidupkan lagi mesin dan saya gas lagi, ternyata hasilnya tetap nihil. Kemudian saya coba pijamkan carburator milik mio hasilnya juga nihil. Berarti kondisi carburatornya ga ada masalah.

Kemudian saya coba cek busi untuk melihat hasil pembakaran ternyata warna busi merah bata berarti kondisi campuran bahan bakar dan udara dan pembakarannya relatif sempurna. Dari sini saya mulai agak bingung, soalnya semua syarat mesin untuk hidup normal sdh terpenuhi semua. Tapi saya teringat suatu pengalaman dimana ada motor pakai spull assy + pulsernya imitasi kalo di gas seperti bbm suplainya kurang. Dari pengalaman tersebut saya coba untuk bongkar spul assynya, karena sepulnya terendam oli saya tap dulu olinya, dan ternyata olinya hampir 2 liter. Wah ini mungkin penyebabnya, padahal kapasitasnya cuma 1 liter, spull tdk jadi sy bongkar tapi olinya saya masukkan lagi dengan takaran 1 liter. Dan setelah mesin dihidupkan jreng... gas di betot mesin langsung teriak hingga batas limiter. Alhamdulillah misi telah selesai. Masalah sepele tapi bikin puyeng. Kelebihan oli mengakibatkan tekanan ruang oli meningkat (kompresi bawah) pada saat piston dapat tekanan ledakan pembakaran piston tidak bisa langsung turun ke TMB, piston agak tertahan oleh volume oli bawah yang over.

Referensi :
Kasus Wahyu Motor Sidoarjo Jawa Timur yang masuk ke redaksi Auto Champion


Terima kasih



Dadang Auto Champion