Pendidikan Harus Anti Rokok
Pendidikan
Harus Anti Rokok
Ironi
melihat pelajar dari tingkat SD sampai mahasiswa atau yang setingkat,
terlebih pendidik dan orang tua didapati dengan santainya merokok.
Sudah jelas secara medis akan bahayanya disepakati medis dunia,
terlebih jelas secara hukum Islam hukumnya
haram,
seandainnya
ada yang mengatakan hukumnya makruh, padahal aslinya haram,
pahamilah,
secara fiqih arti makruh itu dibenci,
tetap harus ditinggalkan juga. Parahnya
makruh itu didefinisikan oleh sebagian pemuka agama jika ditinggalkan
bagus jika dikerjakan tidak apa apa, ini definisi yang salah.
Sehingga jika ada pemuka agama merokok perlu dipertanyakan ilmu
fiqihnya dan tingkat kehati-hatian terhadap halal dan haromnya.
Selain
itu perusahaan rokok justru menyumbang banyak penyakit di Indonesia.
Ada anomali, justru ada beasiswa dari perusahaan rokok, ataupun
sponsor-sponsor olah raga juga dari perusahaan rokok, padahal tidak
nyambung. Yang lebih aneh lagi dunia pendidikan dan pesantren ada
event atau sumbangan dari perusahaan rokok. Itu justru memberi
peluang mereka mengiklankan produk mereka ke berbagai kalangan,
padahal jelas harom dan tidak sehat.
Para
permerhati pendidikan, kesehatan, terlebih pemuka-pemuka agama Islam
seharusnya memberi peringatan keras terkait bahaya rokok bagi
generasi kita. Auto Champion Training center meskipun lembaga
pendidikan yang kecil tapi memiliki kepedulian untuk kesehatan
generasi kita dan peduli untuk memperingatkan produk produk haram di
dunia pendidikan. Setidaknya semoga artikel ini menggugah kita semua.
Artikel terkait :
Terima
kasih
Dadang
Auto Champion