Hargai Partner Kerja Kita Jika Ingin Sukses
Hargai
Partner Kerja Kita Jika Ingin Sukses
Kemaren
sore saya pesan lemari etalase untuk memajang produk toko off-line
saya yaitu alat scanner injeksi dan tools/alat2
bengkel modern. Pagi
tadi langsung diantar, yang
mengantar bosnya langsung dan 1 karyawanya. Dari kinerja keduanya
saat instalasi di tempat saya kelihatan kurang nyaman. Bosnya
kelihatan kurang etis menurut saya cara menginstruksikan
dan menegur
ke karyawannya yang sudah sepuh (tua),
ya terkesan marah dan kurang humanis.
Saat
ada kesempatan saya ngobrol dengan bosnya, ini yang akan menjadi
catatan bagi kita semua…………………...
Saya
tanya karyawanya berapa? Dia menjawab, 4
tapi sekarang sudah buka sendiri-sendiri. Karyawanya tinggal 1 si
bapak sepuh tadi. Saya bisa simpulkan itu kemunduran dalam bisnis,
indikator bisnis maju adalah karyawan bertambah, atau setidaknya bisa
mempertahankan karyawan. Saya bisa bayangkan usaha dengan 4 karyawan
dengan kerja dengan 1 karyawan sepuh drastis jauh perbedaanya.
Sementara pelayanan kerja dibutuhkan cepat responsif dan sifatnya
kejar tayang.
Kalo
boleh saya gambarkan, teman, partner atau karyawan itu adalah seperti
1 tubuh dalam sebuah usaha.
Partner
kerja yang
baik,
lebih
berharga dari sekedar harta benda, karena
denganya kita lebih mudah mencapai kemajuan bisnis.
Jika anda menemukan karyawan yang baik dan bisa dikembangkan, anda
akan memiliki pelayanan bisnis yang baik. Saya menduganya karyawan
tidak krasan kerja. Selain itu saya sebagai konsumen juga sedikit
jadi ikut antipati. Sebuah penilaian
pelayannan
bisnis yang kurang
baik.
Dua
faktor penting bisnis diremehkan, karyawan dan konsumen (saya
sendiri
langsung antipati).
Masih
terkait keprihatinan
dengan kejadian tadi. Seorang
bos tidak akan bisa sukses tanpa menghargai karyawan, seorang bos
membutuhkan karyawan. Keduanya saling membutuhkan. Kontras dengan
cerita teman saya, dia memiliki bos yang justru sopan tapi disegani,
bisnisnya juga relatif besar, jika menyuruh karyawanya bahasanya
halus, nguwongke
(humanis),
redaksi jawanya mas
njaluk tulung, iki,
opo
iku
(mas
minta tolong ini atau itu). Justru
dengan seperti itu karyawanya segan dan berusaha menjalankan tugas
dengan sebaik baiknya. Semoga
menginspirasi!
Terima
kasih
Dadang
Auto champion