Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kursus Mekanik Motor Online Terapan

Franchise bengkel motor ada yang komplain



Franchise bengkel motor ada yang komplain

            Perkembangan otomotif roda 2 yang cenderung naik diiringi pula dengan berlomba-lombanya pabrikan merealese motor andalanya. Hal ini memacu banyak orang ingin buka bengkel motor, karena kenyataan memang sebagai peluang bisnis bagi yang bisa mengambilnya. Selain itu, banyak yang menawarkan franchise bengkel motor dengan segala kemudahanya. Layaknya bisnis ada yang sukses dan ada yang tidak sukses, walaupun itu sudah berbasis franchise. Untuk mengimbangi informasi tentang franchise bengkel motor yang sepertinya menjanjikan, perlu juga kita paparkan yang gagalnya juga sebagai bahan pelajaran.

Silakan simak, mengalir dari pembeli franchisenya langsung………….
Untuk memudahkan kita tonjolkan point paragrafnya karena penulisanya belum tertata tapi gak papa itu asllinya.

Pokok pikiran paragraph 1
Dalam hal penyediaan SDM masih dalam taraf Low Quality dan tidak layak untuk dipekerjakan.
Pada awalnya yang bikin saya tertarik dengan investasi bengkel franchise ini adalah, awalnya pihak franchise terlihat konsisten dalam menawarkan kelebihan franchise ini dibanding dengan bengkel lain, dengan menerapkan sistem konsep butik fashion modifikasi dan air brush. Namun dalam kenyataan, pihak franchise tidak menyediakan mekanik yang memadai dalam hal modifikasi. Malah menyediakan mekanik yang masih tergolong newbie. Dan dalam beberapa kasus motor tidak bisa ditangani karena keterbatasan ilmu, servis motor malah tambah rusak, motor mogok kebingungan dan bingung masang sparepart racing karena gak ada pengalaman modifikasi. Pihak franchise membelanjakan alat las, tachometer dan segala macam alat high tech untuk menunjang operasional. Dalam kenyataan mekanik tidak ngerti pake alat las, tidak ada ilmu tentang alat tachometer, dalam beberapa kasus konsumen sendiri menyatakan mekanik seperti gini tidak layak dipekerjakan. Kepercayaan konsumen menjadi berkurang, menyebabkan pelanggan cap bengkel buruk sehingga menjadi kerugian operasional bengkel, dari segi seperti merugi mengganti part motor yang dirusak mekanik juga sering terjadi. Dan yang paling parah motor yang mau saya jadikan mascot untuk bengkel dikerjakan 3 bulan tidak kelar-kelar, itupun harus dikerjakan di bengkel pihak franchise dan dengan mekanik pihak franchise yang sudah pro. Berarti mekanik yang diperkerjakan untuk franchisor itu memang tergolong newbie tidak pro. Tidak bisa dibayangkan bagaimana jadinya kalo yang ditangani itu motor konsumen 3 bulan tidak kelar-kelar, trus untuk modifikasi masa harus ke bengkel franchise dulu, jujur saya sendiri dengan mekanik saya sendiri tidak yakin. Bagaimana klo itu penilaian konsumen sendiri yang pengalaman servis di cabang bengkel X, itupun saya juga sudah tahu jawabanya. Inti dari poin pertama adalah dalam hal penyediaan SDM masih dalam taraf Low Quality dan tidak layak untuk dipekerjakan.

Pokok pikiran paragraph 2
Sistem yang diterapkan francise masih berantakan dan tidak transparan internal maupun external.
Kedua, saya yakin dengan bengkel ini adalah ditunjukkan sistem cara menjalankan bengkel yang lebih unggul dibanding bengkel-bengkel lain. Dan hitungan BEP dimana hitungan BEP yang untuk diterapkan setahun di bengkel, SDM akan digaji segini dan uang makan akan dikasih segitu, namun dalam kenyataan dari awal tidak ada kesepakan antara pihak franchise dan mekanik yang akan dipekerjakan akan digaji sesuai BEP. Akhirnya dalam beberapa kasus mekanik komplain akan gaji, uang makan dan tempat yang dipekerjakanya, berujung mekanik tidak betah dan kekurangan mekanik. Yang perlu diketahui pihak franchise sendiri kekurangan mekanik, dan kabar dari franchisor-franchisor lain juga mengalami masalah yang sama. Meskipun hal ini coba dirahasikan pihak franchise ke franchise lain, namun hal ini bocor dari mekanik-mekanik pihak franchise itu sendiri. Hal ini menyebabkan terganggunya operasional dan kerugian operasional kepada franchisor, sedangkan tersisa 2 mekanik pro pihak franchise yang masih loyal, itu karena digaji tinggi.  Namun bagaimana dengan franchisor lain yang belum pengalaman menjalankan sesuai BEP namun ditinggalkan mekanik begitu saja. Akhirnya untuk kasus saya sendiri dan untuk kelangsungan bengkel, saya tidak mau perpanjang untuk masalah BEP yang diterapkan dan tidak ada gunanya juga memperpanjang masalah BEP, karena saya sudah terlanjur membeli franchise. Keinginan saya hanya meminta pertanggung jawab pihak franchise untuk menyediakan mekanik pengganti mekanik saya yang minggat. Namun saya ingin yang sudah senior kurang lebih seperti mekanik punya pihak franchise yang walaupun meminta gaji tinggi tidak jadi masalah, asalkan konsisten kemajuan bengkel ke depannya, karena saya tahu jika kualitas mekanik yang diperkerjakan masih newbie seperti itu, maka akan susah bengkel untuk berkembang. Pihak franchise menjanjikan itu, namun janji itulah cuma janji, mekanik yang disediakan tidak lebih baik dengan sebelumnya, asal ada aja. Malah dalam beberapa hal masih perlu diajarkan seperti cara memasang ban yang benar, strategi penawaran barang sebagai mekanik. Inti dari poin kedua adalah sistem yang diterapkan francise masih berantakan dan tidka transparan internal maupun external.

Langsung ke intinya
Ketiga, selain dalam SDM, sistem franchise dalam hal barang sering terkendala dalam menyuplai barang, klo tidak pintar-pintar mencari supplier sendiri maka untuk menunggu barang yang diminta akan lama. Baru bisa dapat karena di pihak franchise mendistribusikan barangnya saat ada permintaan baru order karena ketersediaan stok barang pihak franchise hanya untuk kebutuhan bengkel sendiri saja.

Langung ke intinya
Keempat, bengkel saya sekarang tidak ada mekanik yang menunjang bengkel tiap hari, kadang buka, kadang tutup. Sekarang saya lagi berusaha mencari mekanik sendiri, sistem berantakan pihak franchise sendiri seakan sudah mendapatkan untung fee di muka, perkembangan bengkel sudah tidak dihiraukan lagi dan lepas tangan lebih fokus mencari investor baru.

Semoga pihak franchise X bisa memperbaiki SDM dan sistem atau artikel ini bisa menjadi bahan pertimbangan investor yang ingin membeli franchise X supaya tidak ada lagi calon investor yang menalami hal yang merugikan sama seperti saya.

Sekian terima kasih.

Demikian testimoni dari salah satu pembeli franchise bengkel, diedit titik dan koma dan sedikit diselaraskan karena versi tulisan awalnya kurang tertata. Semoga informasi di atas bisa menjadi perlindungan konsumen dan menjadi referensi bagi konsumen akan info yang berimbang.

Referensi :
Detail by request ke amanahilmiah@yahoo.co.id


Terima kasih

Dadang Auto Champion